Postingan

Menampilkan postingan dari 2022

Depo Lokomotif Stasiun Kereta Api Purwakarta Dari Masa ke Masa

Gambar
Stasiun Purwakarta Sumber:  Heritage KAI Analis Purwakarta -- Sudah menjadi khalayak umum dimana perpindahan penduduk di suatu daerah tidak lepas dari peranan sarana transportasi untuk mengakomodir penduduk berpindah dari suatu daerah ke daerah lainnya. Pada masa modern sekarang, terdapat banyak jenis dan opsi untuk menggunakan layanan transportasi, baik itu menggunakan transportasi secara individu seperti mobil/motor pribadi ataupun menggunakan sarana transportasi publik baik untuk matra darat, laut, ataupun udara. Salah satu transportasi publik yang berasal dari matra darat adalah kereta api. kereta api merupakan wahana transportasi darat yang berjalan diatas rel, dengan hulu wahana yang disebut dengan lokomotif, dan gerbong sebagai wahana pengangkutan. Kereta api memiliki fungsi tidak hanya untuk mengangkut penumpang saja, melainkan dapat digunakan sebagai pengantar barang yang berisi komoditas tertentu yang nantinya dapat diperjual-belikan, seperti batu bara, pasir, dan lain sebag

Berkenalan Dengan Gedung Karesidenan Kabupaten Purwakarta

Gambar
Gedung Karesidenan Kabupaten Purwakarta Sumber: Badan Penghubung Jawa Barat Analis Purwakarta --  Penjajahan Belanda dan Jepang di Indonesia memiliki pengaruh secara langsung ataupun tidak langsung baik untuk pemerintah, ataupun masyarakat Indonesia. Meskipun Belanda dan Jepang telah lama meninggalkan Indonesia namun peninggalan dan kebudayaannya masih dapat kita jumpai di sekitar lingkungan kita. Sejak era VOC pada tahun 1630 Kabupaten Purwakarta dulunya merupakan bagian dari Kabupaten Karawang (Pemkab Purwakarta, 2018). Pada tahun 1830 Purwakarta dijadikan sebagai ibu kota baru Kabupaten Karawang. Dahulu nama “Purwakarta” tidak pernah digunakan, masyarakat umumnya lebih menyebutnya dengan nama “Sindangkasih” (Pemkab Purwakarta, 2018). Hal ini erat kaitannya dengan kondisi masyarakatnya yang ramah tamah (Pemkab Purwakarta, 2018). Sadar akan segala potensi yang dimiliki di Kabupaten ini, Belanda kemudian membangun sarana infrastruktur, baik untuk kepentingan sipil ataupun militernya. O

Pesona Curug Suhada di Kecamatan Sukatani Kabupaten Purwakarta

Gambar
Curug Suhada Sumber: Catur Prihatiningsih via Google Map Analis Purwakarta --  Keindahan bumi Parahyangan di Indonesia ini memang tidak pernah habis jika kita membahasnya. Keindahan keindahan tersebut membentang dari ujung Provinsi Banten hingga Kabupaten Cirebon, tentu keindahan ini harus dapat kita syukuri dengan cara menjaganya dan memanfaatkannya secara keberlanjutan.   Kabupaten Purwakarta, sebagai salah satu bagian dari bumi Parahyangan juga memiliki banyak sekali keindahan alam. Sebagai contoh kita mengenal dan mengetahui waduk buatan Jatiluhur yang memberikan manfaat bagi petani sekitar, selain itu terdapat juga waduk Wanayasa yang merupakan sumber air bagi penduduk sekitar. Kecamatan Sukatani yang terletak di Kabupaten Purwakarta juga memiliki beragam potensi wisata, salah satunya adalah Curug Suhada/Air terjun Suhada. Curug Suhada  berlokasi di Kampung Tajur, Desa Sindanglaya, Kecamatan Sukatani. Curug Suhada merupakan wisata alam berupa kawasan wisata air terjun. Curug Suhad

Menikmati keindahan alam di Tebing Boyer, Kecamatan Sukatani, Kabupaten Purwakarta

Gambar
Matahari Terbenam  dilihat dari Tebing Boyer Sumber:  Pengelola Tebing Boyer Analis Purwakarta --  Melepas penat setelah melakukan kegiatan pekerjaan rasanya memang pas bila kita berkunjung ke lokasi wisata yang masih terjaga keaslian alamnya. Banyak sekali opsi wisata yang dapat kita pilih apabila memilih destinasi wisata dengan keindahan alam sebagai daya tarik objek wisata. Membahas potensi wisata di Indonesia memang tidak akan pernah habisnya, khususnya di daerah penulis sendiri yakni Kabupaten Purwakarta. Terdapat banyak sekali potensi alam dan manusia sebagai daya tarik wisata Kabupaten Purwakarta. Untuk contoh di Kecamatan Sukatani sendiri terdapat  beberapa kawasan wisata seperti Curug Suhada, Hidden Valley Hills, Gunung Hejo, Gunung Lembu, Gunung Selasih, dan Tebing Boyer. Pada artikel ini, penulis akan membahas Tebing Boyer sebagai salah satu dari destinasi wisata di Kecamatan Sukatani. Sejarah Tebing Boyer ini dimulai sejak tahun 1957, dimana dahulu kala Tebing Boyer merupak

Berkenalan dengan Kapal Penyapu Ranjau Terbaru TNI AL

Gambar
  Tim Operational Requirement (Opsreq) TNI Angkatan Laut (TNI AL) Analis Purwakarta, Indonesia -- Pada tahun 2020, Pemerintah Indonesia melalui Kementerian Pertahanan memesan 2 (dua) unit Kapal Penyapu Ranjau jenis MCMV MHV 60 kepada Pemerintah Jerman. Kapal perang yang dibuat di Galangan Abeking Rasmussen Jerman ini memiliki beberapa fungsi yang akan memperkuat kekuatan TNI AL. Sejumlah fungsi yang diberikan oleh Kapal ini terbagi menjadi dua fungsi. Fungsi pertama yaitu fungsi asasi, berperan sebagai Penyapu Ranjau dengan cara deteksi, klasifikasi, identifikasi sasaran bawah permukaan yang menyerupai ranjau dan menghancurkan atau menetralisasi ranjau. Adapun fungsi kedua dari kapal ini dapat difungsikan sebagai kapal survei alur dan kontur bawah air dan Search and Rescue (SAR) terbatas. Pada Senin (03/10) lalu, Tim Operational Requirement (Opsreq) TNI Angkatan Laut (TNI AL) dipimpin Wakil Asisten Operasi (Waasops) Kasal Laksma TNI Retiono Kunto melakukan kunjungan ke Galangan Abekin

Potensi Hasil Tani Ubi Kayu di Kabupaten Purwakarta

Gambar
Manihot esculenta Credit:  David Monniaux Analis Purwakarta - Purwakarta-- Purwakarta merupakan Kabupaten yang terkenal dengan hasil sumber daya alamnya yang melimpah. Sumber daya alam itu mencakup pada sumber daya alam yang tidak dapat diperbaharui, hingga sumber daya alam yang dapat diperbaharui.  Salah satu potensi sumber daya alam yang dimiliki oleh Kabupaten Purwakarta adalah dalam bidang pertanian. Pertanian di Purwakarta memiliki banyak sekali varietas tani yang dapat kita jumpai pada setiap kecamatan, salah satunya adalah tanaman ubi kayu.  Ubi kayu atau biasa dikenal dengan tanaman Singkong merupakan tanaman perladangan. Ubi kayu merupakan tanaman pangan alternatif dari tanaman padi. Menurut Rinardi (2019) alasan mengapa tanaman ubi kayu dijadikan sebagai alternatif bahan pangan setelah beras dikarenakan tanaman ini dapat tumbuh di lahan pertanian yang kering, kurang subur, dan tanaman ini bukanlah tanaman musiman. Walaupun ubi kayu merupakan tanaman pangan sekunder oleh masya

Pengembangan R-HAN 450 Masuki Tahap II dari IV yang Direncanakan

Gambar
Kolaborasi BRIN dan Kemhan untuk Roket Ground to Ground R-HAN 450 Sumber: LAPAN Analis Purwakarta - Humas BRIN Jakarta . Pusat Riset Teknologi Roket, Organisasi Riset Penerbangan dan Antariksa BRIN (PRTR-ORPA BRIN) berkolaborasi dengan Badan Penelitian dan Pengembangan Kementerian Pertahanan (Balitbang Kemhan) melaksanakan kegiatan penelitian dan pengembangan roket selama 5 hari pada rentang (19-23/09) di PRTR, Bogor, Jawa Barat. Pengembangan  roket jarak 100 Km darat ke darat (Ground to Ground) ini merupakan program lanjutan yang direncanakan dalam empat tahap. Tahun 2022 ini sudah memasuki pada tahap ke-II dari IV tahap yang direncanakan. Fokus kegiatan ini lebih ditujukan pada penyempurnaan desain roket yang dinamai R-Han 450 dan peningkatan karakteristik motor roket.  Penyempurnaan desain ditujukan untuk mendapatkan rancangan motor roket yang diharapkan. Sedangkan penyempurnaan struktur dilakukan dengan mempertebal grafit dan nosel, penurunan laju pembakaran bahan bakar (burning ra

DPR Telah Menyetujui Regulasi Mengenai Perlindungan Data Pribadi

Gambar
Knoppix 3.8 booting in the QEMU emulator Sumber Gambar: Knoppix developers  Analis Purwakarta - CIPS.  Pada tanggal 20-September-2022, Dewan Perwakilan Rakyat Indonesia (DPR) telah menyetujui Rancangan Undang-Undang Perlindungan Data Pribadi (RUU PDP) menjadi Undang Undang Perlindungan Data Pribadi (UU PDP) yang nantinya akan disahkan oleh Presiden menjadi lembaran hukum Negara Indonesia. Undang-Undang PDP diharapkan akan menjadi landasan yang konkret untuk perlindungan data pribadi bagi masyarakat Indonesia kedepannya. Terdapat sejumlah tantangan bagi kinerja UU PDP ini bila diterapkan kepada masyarakat luas khususnya bagi sektor industri swasta. Dikutip dari siaran pers Center Indonesia of Policy Studies (CIPS) , Undang-Undang ini memerlukan kolaborasi antara pihak pemerintah, dan swasta mengingat masih terdapat beberapa faktor yang akan berpotensi menghambat implementasi UU perlindungan data pribadi. Faktor-faktor yang dapat mempengaruhi implementasi kebijakan ini diantaranya: Kewaj

Setengah Abad Manfaat, dan tantangan masa depan Bendungan Jatiluhur Kabupaten Purwakarta

Gambar
Waduk Jatiluhur dilihat dari Gunung Parang Sumber gambar: Ocyd Analis Purwakarta.  Kabupaten Purwakarta memiliki segudang potensi pertanian di wilayahnya. Potensi ini turut didukung dengan wilayah geografis yang strategis, ketersediaan sumber daya alam, dan ketersediaan infrastruktur pengairan seperti sarana irigasi pertanian yang bersumber dari Bendungan Jatiluhur atau dikenal dengan nama lain Bendungan Ir. H. Juanda. Sebelum adanya pembangunan Bendungan Jatiluhur, terdapat beberapa kajian teknis perihal pemanfaatan pembendungan aliran Sungai Citarum. Kajian-kajian mengenai kelayakan pembangunan Bendungan Jatiluhur pertama kali dilakukan oleh ahli pengairan dari luar negeri yakni Blommestein (1948).  Andrijanto, dan Pamungkas (2011) menjelaskan, bahwasanya wilayah pengairan Jawa Barat menjadi tujuh Rayon/Wilayah. Kajian dari Blommestein ini kemudian dikaji ulang oleh Ir Van Schravendjik (1956) dalam rencana pembangunannya yang berjudul Integrated Water Resources Development in Citarum

Indonesia telah mengefektifkan kontrak pesanan enam jet tempur Rafale dari jumlah total 42 unit

Gambar
Tim Felce (Airwolfhound) - Rafale - RIAT 2009 Analis Purwakarta - La Tribune.  Kontrak enam pesawat tempur Rafale pesanan Republik Indonesia sudah menjadi kontrak efektif. Kini Indonesia merupakan negara pengguna ke-tujuh jet tempur Generasi 4.5 buatan Prancis. Dikutip dari situs La Tribune pemerintah Republik Indonesia  telah mengefektifkan kontrak pesanan enam dari 42 unit jet tempur Rafale. Kontrak pembelian Rafale ini terbagi menjadi dua tahapan, yang pertama enam pesawat yang dibiayai kurang lebih (sekitar 1,3 miliar dolar), dan diikuti oleh 36 pesawat yang anggarannya masih direncanakan. Adapun pengiriman akan dilakukan tiga tahun setelah berlakunya kontrak. Indonesia akan menggunakan pesawat tempur Rafale sebagai pengganti dari pesawat F-5 Tiger buatan Amerika Serikat. Pembelian pesawat Rafale ini akan mengisi daya tempur yang sempat kosong yang diakibatkan oleh kondisi pesawat F-5 Tiger yang sudah menua, dan dipensiunkan oleh TNI AU selaku pengguna. Sumber